Jadi Pemateri di Mentoring Pertama Duta Inisiatif Indonesia Batch 5



duniahalimah.com–Sabtu, 14 Oktober 2023 menjadi sejarah baru bagi diri ini. Berawal dari mencoba mendaftarkan diri di Duta Inisiatif Indonesia, kemudian berkesempatan mengabdikan diri di dalamnya, hingga sekarang berkesempatan memberikan mentoring. 

Duta inisiatif dengan jargonnya we are going green terlihat sama sekali tidak ada hubungannya dengan latar belakang keilmuan. Namun, jika dilihat lebih luas lagi ternyata memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. 


Sebagai anak yang lahir di desa dengan jarak rumah satu ke rumah lain berjauhan, pemandangan alam selalu terlihat setiap saat. Rumput, pohon pisang, pohon kelapa, gesekan bambu, sampai suara sapi, ayam, sangat mafhum di telinga. Melihat ini saja, sejatinya tidak salah memilih Duta Inisiatif. Ditambah lagi dengan pengalaman seperti bergabung menjadi anak pramuka, pengurus kebersihan, organisasi Daulat Hijau, hingga membuat konten Back to Nature. Semakin memperkuat adanya ketertarikan dengan alam. 



Ditambah lagi dengan dunia tasawuf, bukankah ada penjelasan tentang hablumminallah, hablumminannas, dan hablum minal'alam. Menjaga alam termasuk bagian dari hal yang harusnya dijalankan oleh setiap hamba-Nya. Apalagi teori tentang mikrokosmos dan makrokosmos, juga menambah keasyikan tersendiri ketika membahasnya. 


Kemudian satu lagi yang membuat diri makin berbinar saat menemukannya yakni tentang ekoterapi. Mengingat diri yang kerapkali mempelajari psikoterapi, akhirnya tersadar bahwa alam bisa dijadikan terapi untuk diri sendiri. Dengan merawat alam, selain mencegah bencana, kita bisa mendapat manfaat berupa sehat secara mental dan fisik. 


Sungguh kala direnungi, tiada daun yang jatuh karena kebetulan. Semua telah digariskan. Tinggal bagaimana setiap kita mempelajarinya dan menemukan makna pada setiap yang terjadi. 


Edisi unggahan blog kali ini, sejatinya tidak ada niatan untuk membahas hal-hal di paragraf sebelumnya. Hanya saja,  pikiran dan perasaan membawa jempol ini menekan tus kaca di layar gawai. 


Hari Sabtu malam Minggu ini telah mengajak diri untuk belajar kembali tentang menemukan makna hidup. Dengan spesifikasi judul "Finding the Meaning of Life in Volunteerism". 


Mulanya tidak ada pikiran untuk mengisi mentoring, akan tetapi founder Duta Inisiatif Kak Yani meminta diri. Sempat merasa tak pantas karena belum pernah menjadi volunteer  dengan ujian hingga ke mancanegara. Akan tetapi, setelah menerima permintaan itu dan mulai membuat materi dalam desain Canva, barulah tersadar. Bahwa selama beberapa tahun ini sudah sering menjadi volunteer. Mulai dari mengajar, menanam pohon, membantu menyiapkan keperluan terdampak bencana, aktif di organisasi, dan seterusnya. 




Rasanya sangat bersyukur, tema ini membawa diri kembali ke masa-masa silam, kalau pernah melalui itu semua. Diri ini tak berekspektasi tinggi mengenai bagaimana respon pesertanya. Kenyataannya sepanjang mentoring hingga selesai ada banyak dari mereka yang antusias mengajukan pertanyaan. Bahkan setelah mentoring pun masih dilanjutkan dengan bertukar pikiran. 


Saya bersyukur atas kesempatan ini. Memang benar kata orang bijak pengetahuan itu perlu dibagi untuk meningkatkan diri. Tidak sekadar didiamkan saja lalu terlupakan.


Terima kasih

Post a Comment

0 Comments