MASYARAKAT TETAP LAKUKAN AKTIVITAS DI TENGAH PANDEMI

Sumber: gramedia.com

Pandemi terjadi sudah berhari-hari, bahkan nyaris hampir satu bulan terjadi di negeri ini. Asal muasalnya bukan dari negeri sendiri, namun dari sebuah negeri jauh dari Indonesia. Negeri ini bernama China yang melaporkan kasus di negaranya semenjak akhir 2019. Di mana tercatat sudah sekitar Desember awal warganya terjangkit virus langka yang menyerang pernapasan manusia. Semenjak itulah virus ini bergerak dengan cepat hingga menyebar dan menjangkiti seluruh Negara di dunia, termasuk Indonesia juga tidak luput terjangkiti. Di Indonesia sendiri terhitung semenjak tanggal 2 Maret 2020 dan hingga kini 1 Mei 2020 masih terus berlangsung.

Dilansir dari antaranews.com ukurannya sekitar 125 nanometer atau sama dengan 0,125 mikrometer. Meski bentuknya kecil, ternyata mampu menumbangkan siapa pun. Segala aktivitas masyarakat dibatasi. Physical distancing atau jaga jarak  sangat dianjurkan untuk diberlakukan di seluruh lini. Tujuannya adalah agar mengurangi rantai pertumbuhan virus kecil itu.

Efek dari physical distancing maka terjadilah peralihan dan pengurangan kegiatan manusia. Jika sebelum fenomena terjadi, kebiasaan bertatap muka adalah hal biasa, kini dialihkan ke media-media lainnya. Salah satunya adalah dengan menggunakan media daring. Media daring yang digunakan sangatlah beragam—tergantung jenis kegiatanya. Seperti whatshaAp, Telegram, Facebook, Instagram, You Tube, Zoom, dan lain sebagainya.

Inilah beberapa aktivitas masyarakat yang dialihkan ke media daring, antara lain;

1.      Diskusi

Kegiatan diskusi merupakan sebuah aktivitas yang sudah tidak asing lagi di beberapa kalangan. Biasanya dilakukan dengan berkumpul (tatap muka) baik di warung kopi, kafe, dan lain sebagainya. Namun semenjak hadirnya pandemi, kegiatan diskusi dialihkan ke media daring. Terbukti banyak broadcast-an yang memberikan wadah untuk melakukan diskusi, seperti membicarakan persoalan Covid yang belum menentu ujungnya.

2.      Hataman

Seperti biasanya hataman Alqur’an dilaksanakan di musholla atau masjid, namun semenjak pandemi, hataman juga bisa dilakukan dengan mengelist nama di grup-grup dengan menuliskan juz dan nama.

3.      Silaturahmi

Tradisi di Indonesia kegiatan silaturhami dilaksanakan secara tatap muka. Baik melakukan rencana pertemuan atau  singgah dari rumah ke rumah. Tetapi semenjak pandemi dialihkan ke media daring. Hal ini dijadikan sebagai salah satu ikhtiar  di tengah physical distancing, tetapi kebutuhan social distancing masih dapat terpenuhi.

4.      Pelatihan

Beragam macam pelatihan dilakukan selama pandemi ini. Terbukti banyak pamfet-pamflet kegiatan tersebar di media sosial. Di sini tentu sangat bermanfaat untuk mengisi kekosongan selama di rumah saja.

5.      Pembelajaran

Semenjak dikabarkan Indonesia terjangkit positif Covid-19 pembelajaran di sekolah maupun di kampus segera dialihkan ke media daring. Dengan harapan bisa memutus angka perkembangkan Covid. Akhirnya siswa, mahasiswa, guru, Ustad, Dosen, melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan media daring.

6.      Ngaji Kitab

Beragam pengajian kitab dilaksanakan, khususnya selama di bulan Ramadan. Mengaji kitab tidak lagi harus di depan Ustad, tapi bisa diakses dengan media sosial. Dengan begitu lebih memudahkan kita yang tengah di rumah saja.

7.      Hiburan

Di tengah bisingnya persoalan pandemi, hiburan juga sangat dibutuhkan untuk memantik hormon kebahagiaan dalam diri manusia. Apalagi selama pandemi informasi-informasi menakutkan hadir, tentu sudah seharusnya memenuhi kebutuhan hiburan untuk mengurangi ketegangan.Di sinilah beragam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Seperti konser musik melalui live you tube, membuat video lucu di you tube, dan seterusnya.

 Itulah beberapa hal yang dilakukan masyarakat di tengah pandemi. Pandemi boleh saja terjadi, namun jangan lupa tetap isi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat.

#inspirasiramadan

#dirumahaja

#flpsurabaya

#BERSEMADI_HARIKE-1

 


Post a Comment

0 Comments