KEKURANGANMU BUKAN ALASANMU!!!


 
Jadikan kekuranganmu menjadi kelebihan
(Nurhalimah)
 
Quotes ini sangat pantas dibaca oleh setiap orang. Di mana orang yang memiliki prinsip seperti ini tergolong langka. Mari kita perhatikan, bagaimana kita selalu saja merasa tidak bisa, tidak berharga, dan tidak berusaha merubahnya. Memang ini merupakan situasi yang wajar, namun apakah benar kita akan selalu nyaman dengan kondisi ini. Entah berapa banya kepala yang jauh dari prinsip ini, hingga ujung-ujungnya mengedapkan seribu alasan sebelum menjalankan.
“Biarlah aku terima saja nasibku,” “Ya sudahlah aku emang enggak pandai,” “Mending diam saja daripada salah ngomong,” dan masih banyak lagi jenis pemikiran seperti ini.  Di sinilah sejatinya diri kita sedang mempertahankan posisi di zona nyaman. Padahal jika mempelajari kehidupan orang-orang sukses sebelum kita, mereka berani keluar dari zona nyamannya.
Memang tidak semua orang menyadari bahwa kelemahan dan kelebihan selalu saja beriringan. Baru saja saya membaca sebuah tulisan di laman kompas.com. Dalam tulisan ini mengisahkan tentang penulisnya yang memiliki kebiasaan banyak bicara. Pada suatu hari ia diperolok kawannya karena seringnya berceloteh di depan teman-temannya. Di mulai dari situlah, ia merasa bersalah dan memilih diam di situasi apa pun. Alhasil akhirnya karirnya tidak berjalan. Hingga  suatu hari dia menyadari bahwa dirinya memiliki kesukaan berbicara. Semenjak itulah dia menemukan jati dirinya dan memilih menjadi public speaking.
Ketika Tuhan memberikan kekurangan sejatinya ia juga diberikan kelebihan. Tampaknya paradoks, namun itulah seharusnya. Sayangnya tidak semua orang menyadari hal ini. Bahkan di antara mereka lebih fokus pada kekurangannya dan lupa dengan kelebihan dirinya. Mengeluh menjadi prioritas utama. Padahal ketika ia sibuk memikirkan kekurangannya, akhirnya ia tidak jadi berkarya. Perihal ini berbeda dengan yang kutemukan pada tanggal 18 Maret 2020.
Semula daya tidak sengaja saya menemukan postingan Instagram Najwa Shihab. Di sana Mbk Nana me-repost  karya seorang difable. Postingannya dalam bentuk video, di mana ada dua tangan dengan begitu lihainya menorehkan tinta, menggambar Mbk Nana. Torehannya begitu menakjubkan, layaknya menggunakan desain computer. Saya telusuri akun itu hingga akhirnya berhenti pada akun @riss_kei.
Setiap postingannya saya amati, dia memiliki sikap pantang mundur. Meski ia memiliki kekurangan semenjak lahir. Karya-karyanya ia publish dalam akun youtubenya dalam bentuk video saat ia menggambar, musik, puisi, maupun diskusi. Saat menelisik satu persatu postingannta, air mafa tidak sengaja tumpah. Mengingat betapa selama ini masih kurang bersyukur dengan nikmat yang Tuhan berikan. Nikmat anggota badan yang bisa kita gunakan kapan saja. Sedangkan orang ini memasak indomie, cara membuka bungkusnya dengan kaki, menggambar dengan dua tangan, namun nyatanya ia bisa
Lalu bagaimana dengan kita?? Fisik kita lengkap, pemikiran juga tidak cacat. Tapi masih saja banyak beralasan, menghambue-hamburkan waktu setiap saat.
Sedangkan @riss_kei  fisiknya terbatas, namun karyanya tak terbatas.. Seharusnya kita malu dengan orang-orang semacam @riss_kei ini. Bagaimana kita akan mampu membawa sebuah gerakan perubahan, jika kita masih nyaman dengan kekurangan.
Saya tahu, kekurangan memang membawa keminderan, kegalauan. Hingga ujungnya kita diam di tempat saja. Ketika dicemooh pun pikiran langsung down, l


Post a Comment

0 Comments