SERING JADI TOPIK PEMBAHASAN, HARUS BANGKIT DARI TIDUR!!!


Diskusi dengan Komunitas Pemuda Ranuyoso
Ya, sepertinya sudah berulangkali dalam blog ini membahas tentang pemuda. Bahkan tak pernah bosan-bosannya untuk ku jadikan bahan tulisan. Entah apa yang membuat tangan tergerak untuk menuliskannya. Sepertinya kau pasti bosan dengan tulisan-tulisanku tentang pemuda. Bagiku itu boleh saja. Namun yang terpenting bagiku, kau tak bersikap bosan untuk berkontribusi untuk bangsa.
Kukira banyak tulisan menyangkut tentang pemuda ditulis. Tentu yang menulisnya bukan hanya aku, tapi banyak orang. Mulai dari esai, cerpen, opini, dan berbagai pemberitaan lainnya. Melihat hal ini ku merasakan, sepertinya kajian tentang pemuda tak akan ada habisnya untuk dijadikan bahan pembahasan dalam setiap waktunya.
Kurasa bukan hanya dalam tulisan yang ramai diperbincangkan, bahkan di atas podium juga sering diserukan. Kau tahu Bung Karno, bukan? Bukankah dia juga keranjingan berpidato dengan memberikan motivasi tentang pemuda. “Berilah aku sepuluh pemuda, niscaya aku goncangkan semeru dari akarnya”, mungkin itu salah satunya. Kukira kau juga pernah tahu tentang kisah ashabul kahfi yang ceritanya selalu didengung-dengungkan di atas podium oleh para Da’i.. Dan kukira masih banyak lagi konteks pemuda yang terus menerus empuk dijadikan bahan kajian.
Diskusi dengan Komunitas Pemuda Ranuyoso
Tentu menjadikannya sebagai sasaran kajian konsisten, bukanlah tanpa alasan yang jelas. Namun menjadikannya sebagai pembahasan salah satu alasannya barangkali karena pemuda adalah komponen paling penting dalam tonggak sejarah peradaban. Ya, mungkin sebagian orang akan berpandangan tak setuju dengan pendapatku. Karena mungkin bagi yang tidak setuju, beranggapan masih banyak komponen bangsa yang memainkan peranan penting selain dari pemuda. Aku tak peduli itu, karena bagiku setiap orang punya pendapat mengenai hal ini.
Bagiku pemuda adalah manusia muda dengan pikiran cemerlangnya yang masih membara. Biasanya mereka memiliki sikap idealis yang tinggi dalam berbagai hal. Mungkin itu definisi singkat dariku. Barangkali memang mirip dengan arti di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pemuda adalah orang yang masih muda. Sedangkan WHO memaknai pemuda adalah orang yang berusia sekitar 10 sampai 24 tahun (young people), kemudian untuk usia 10-19 tahun disebutnya sebagai remaja. Kedua pendapat ini cukup berbeda dengan UU Nomor 40 tahun 2009 menyebutkan yang dimaksud pemuda adalah warga negera Indonesia yang memasuki masa pertumbuhan dan perkembangan dalam rentan usia 16 tahun hingga 30 tahun.
Ah, mungkin kita tak perlu membahas arti pemuda dalam berbagai perspektif. Karena yang paling penting adalah pemuda sendiri memiliki peranan sangat signifikan dalam berbagai hal. Kalau kau coba membaca atau mendengarkan kisah perjuangan kemerdekaan bangsa. Maka kau akan menemukan pemuda-pemuda yang amat getol berkontribusi nyata untuk Indonesia semacam Tjokroaminoto, Soekarno, Ahmad Dahlan, dan masih banyak pemuda yang tak bisa kusebutkan satu persatu itu. Tentu pula kau ingat dengan sumpah pemuda, bukan? Yang masih diingat dan diperingati sebagai hari nasional.
Sepertinya kau perlu membaca sejarah mereka sebagai pemantik semangatmu. Karena kau tahu sendiri, bukan? maju dan mundurnya sebuah bangsa adalah tergantung pada pemudanya. Mungkin kalimat di baris kedua dalam paragraf ini seringkali kau dengar di berbagai tempat. Mulai dari mimbar ke mimbar, ruang kelas, ruang pertemuan, di jalanan, bahkan di berbagai media meracau kalimat ini. Barangkali ini bukan hanya sebuah motivasi semata untuk memacu semangat pemuda agar bangkit dari ketertiduran semata. Tapi kalimat itu, semacam kritik untuk para pemuda---terkhusus mungkin diriku.
 Sudah saatnya pemuda menatap lingkungannya, merenungkannya, lalu berkiprah di dalamnya. Bangsa kita mulai hari bertambah tua, dan bolak balik terombang ambing tak jelas kemana. Sepertinya sudah saatnya pemuda sadar akan nasib bangsanya. Karena kau tahu sendiri pemimpin hari ini akan pemuda gantikan kedudukannya di masa depan.
.
.
.
.
Barangkali ini hanyalah celoteh bebasku yang masih tak jelas. Jika dari awal hingga akhir kau temukan tulisan dan alur yang tak sesuai, maklumkanlah, karena ku mencoba menulis untuk menjadi jelas. Untuk kamu yang merasa pemuda, mari kita singsingkan lengan baju, mari keluar dari zona nyaman ini. Ok, sampai di sini ya.



Post a Comment

0 Comments