Wahai Perempuan

Wahai perempuan?
Tidakkah kita mencoba memikirkan dan merenungkan dengan fenomena sekitar kita. Coba kita lihat semisal dari lingkup yang terkecil saja, apakah di kelas perempuan lebih berani dari pada perempuan? Itu di kelas, coba kita perhatikan di masyarakat kita, meskipun bendera feminisme telah kita dengar bahkan sebelum kita lahir ke dunia ini telah terdengar suaranya.
Namun, realitanya masih banyak perempuan yang belum merasakan panggilan bendera ini.
Ah... Begitu miris rasanya
Coba kita lihat fenomena yang paling mudah, semisal perfilman...
Coba lihat...
Dalam dunia perfilman kebanyakan selalu saja memperlihatkan sisi kelemahan wanita. Wanita selalu saja digambarkan sebagai makhluk yang gampangan, lemah, mudah dirayu, lembut. Berbagai macam genre perfilman di Indonesia khususnya kebanyakan menggambarkan sisi kelemahan perempuan. Mulai dari film kenakalan remaja, pelacuran, sampai film horor, selalu saja menampilkan sisi kelemahan wanita.
Diantara film yang paling bikin hati saya miris adalah film yang menceritakan tentang pelacuran, di sana wanita diumbar, wanita terlihat mudah dirayu dengan jaminan uang, gampangan, tentu masalah ekonomi yang menjadi alasan pertama kali.
Selain itu ada juga dalam film horor, film yang ditampilkan adalah hantu perempuan dengan wajah yang sangat menakutkan dan sangat parah. Sungguh aneh perfilman dalam negara kita.
Cobalah wahai calon ibu sekalian, perihal ini bukanlah masalah yang biasa, namun luarbiasa.
Lantas inikah yang dinamakan feminisme guys??
 Miris rasanya..


NB. Tulisan ini dibuat dalam keadaan kegalauan yang hebat, entah tulisannya nyambung atau nggk.. penulis tak peduli. Mohon kritikannya.

Post a Comment

0 Comments