Keuntungan Menjadi Asisten Dosen

Ilustrasi: (foto:internet)

duniahalimah.com--Menjadi asisten dosen adalah bagian dari doa dalam hati ketika semester awal di S1. Tidak disangka doa sekilas di hati itu menjadi kenyataan.


Terhitung selepas lulus S1 tahun 2020 hingga sekarang. Jika dihitung secara angka, bisa dikatakan tidak cukup. Mengingat pengalaman yang saya dapatkan luar biasa. 


Bukan sekadar asisten dosen biasa, akan tetapi juga menjadi bagian dari klinik Insight Consultant.


Sampai detik ini, menjadi asisten tidak hanya soal uang. Akan tetapi ada yang lebih besar dari itu. Pertama, pengabdian kepada guru. Kedua, belajar banyak hal. Ketiga, pengalaman yang luar biasa. 


Sedikitnya tiga hal itu. Setiap membersamai dosen, selalu ada pembahasan menarik yang membuat saya semakin sadar tentang sesuatu. Kadang membahas seputar psikologi, pernikahan, agama,  sosial, sains, hingga soal politik. Terlihat random, akan tetapi selalu menarik. 


Hingga kini saya sangat bersyukur bisa menjadi asisten dosen. Berkat Mbk Yulfita,  saya berada di posisi ini. 


Di awal, Mbk Yulfita berkolaborasi dengan saya menjadi asisten sekaligus co therapyst Insight Consultant. Akan tetapi bulan Mei 2022 ia memutuskan menikah dan mengikuti suaminya ke Jakarta. Akhirnya saya sendirian. Namun, semesta tak mengizinkan hal itu terjadi dan Allah kirimkan adik kelas, Dini namanya. 


Saya selalu berharap semoga kami bisa bekerjasama dengan baik. Dapat menebar kebermanfaatan dan mendukung penuh segala mimpi-mimpi dosen saya. 


Semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan kesemangatan dalam menebar kebaikan. 


***


Malam ini, tangan tergerak menuliskan apa yang saya rasakan. Kebetulan hari ini saya dan Dini berkesempatan membantu dosen saya menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika perkuliahan.


Sepanjang di ruang kerja dosen, otak saya kerapkali berkelana. Sembari berpikir betapa banyak orang yang ingin diposisi ini. Sangat disayangkan jika saya tidak mensyukurinya. 


Berkat menjadi asisten dosen juga saya jadi mengerti bagaimana menghadapi mahasiswa di dalam kelas, menyiapkan perkulihan, maupun  memberi penilaian tugas. Terkadang saya berpikir "tidak mudah menjadi dosen." Banyak hal yang harus dikerjakan, mulai dari seringnya dihubungi mahasiswa, sampai soal banyaknya tugas di luar mengajar. Begitulah seseorang yang diamanahkan mencerdaskan anak bangsa. 


Saya berharap semoga bisa mengikuti jejak beliau. Semangat!!

Post a Comment

0 Comments