MIRIP DENGAN RANU BEDALI TAPI BERBEDA


Jika kemarin kita berbicara soal Ranuyoso sebagai daerah yang unik. Nah, kali ini cukup berbeda pembahasannya.
Tahukah teman-teman, bahwa di Ranuyoso terdapat semacam tanah yang cekung mirip bentuknya dengan Ranu Bedali. Letaknya tepat berada di Barat Ranu Bedali dengan batas pemisah tebing.

Masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan sebutan “Kali” mungkin jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sungai. Tapi di sini perlu digaris bawahi bahwa tempat ini bukanlah sungai. (Untuk asal muasal penyebutannya belum ditemukan sumber yang bisa dijadikan rujukan)
Meski bentuknya hampir mirip dengan Ranu Bedali, tapi di antara keduanya berbeda. Bedanya terletak pada danaunya, jika Ranu Bedali ada danau yang berisi air, sedangkan tempat ini tidak, alias tidak ada danau.
Menurut bapak saya tempat ini memiliki luas kira 20 Ha atau lebih dengan kedalaman-belum bisa mengira-ngira. Untuk sampai di dasar kita perlu berjalan kaki melewati jalan setapak yang biasa digunakan masyarakat. Tapi itu dulu, pergi ke sana dengan jalan kaki, sedangkan sekarang kita bisa ke sana dengan menggunakan motor.
Saya kira tempat ini sangat jarang ada orang yang tahu terkait tempat ini dan memang tempat ini bukanlah tempat wisata. Tapi bagi saya tempat ini sangat eksotis, apalagi bentukan alamnya masih sangat terasa.
Batu-batu berserakan di mana-mana, tebing-tebing yang tinggi, dan bukit di sebelah kanan agak ke timur, masih terasa sangat nyaman. Di sana kita dapat menemukan berbagai macam pepohonan, salah satunya adalah pohon Pinus.
Pohon pinus yang tumbuh di sana diperkirakan sudah berumur lama. Seingat saya dulu waktu kecil pohon-pohon pinus yang mendominasi tempat ini sudah seperti itu (sudah tinggi). Menurut keterangan ayah saya pohon Pinus yang tumbuh di tempat ini adalah milik perhutani yang memang sengaja ditanam di sana.
Di sana, tepatnya di tengah-tengah tempat itu terdapat beberapa petak sawah milik masyarakat sekitar. Sawah ini biasanya ditanami padi dan jagung, namun akhir-akhir ini sebagian dari sawah ini tidak ditanami bahan makanan seperti jagung dan padi lagi, tapi ditanami pohon Sengon.
Mungkin barangkali itu saja untuk kisah tempat ini.

Post a Comment

0 Comments