Nenek Saja Membaca, Apalagi Kamu

Sumber: photobucket.com

Membahas perihal membaca merupakan suatu hal yang tak asing lagi dalam pendengaran kita. Mulai semenjak sekolah di tingkat kanak-kanak hingga sekarang kehidupan kita tidak pernah terlepas dengan yang namanya membaca. Bahkan orang-orang sekitar kita tak jarang menyarankan kita untuk selalu membaca.
Membaca menurut mereka adalah kunci ilmu pengetahuan. Saya pikir ada benarnya ketika mengatakan begitu, menurut saya dengan membaca seseorang dapat mampu memahami ilmu pengetahuan yang belum diketahui sebelumnya.
Ketika membicarakan soal membaca, saya jadi teringat dengan kejadian beberapa bulan yang lalu. Tepatnya, sewaktu saya pergi mengunjungi Malioboro-Yogyakarta. Sewaktu saya berjalan-jalan sembari menikmati keindahan Malioboro yang tak terperikan. Saya amat diherankan dengan kejadian yang jarang sekali saya temukan. Mungkin jika di luar negeri aktivitas yang saya temui ini merupakan hal yang biasa, namun di Indonesia baru kali ini.
Waktu itu saya berjalan dengan kawan-kawan saya di depan trotoar sembari bercanda tawa, saya cukup heran ketika ada sosok anak laki-laki yang membaca buku di depan saya, ini yang pertama. Yang kedua aku menemukan sosok bule sedang membaca buku. Dan yang ketiga yang sangat saya herankan adalah sosok nenek tua yang sedang berada di depan jualannya membaca buku. Bukan hanya heran dalam benak saya, tapi saya sangat bersyukur dan saya sempat berpikir. Seandainya semua rakyat Indonesia seperti sosok nenek ini, tentu bangsa kita tak akan mudah dibohongi dan dieksploitasi sumber daya alamnya.
Sejak kejadian itu, saya sangat menyadari tentang begitu pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan membaca kita dapat membuka jendela dunia. Dengan membaca kita akan paham mengenai apa yang belum kita pahami. Tidak ada kerugian di dalam membaca, malah kita akan mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan.

Nah, masak anak muda zaman sekarang kalah dengan nenek yang jualan makanan di bawah pohon di Yogya yang saya temui beberapa waktu lalu. Orangtua seperti dia masih semangat membaca, padahal kedua belah matanya sudah tidak terlalu sehat. Namun, hal itu tidak membuat si Nenek berhenti untuk belajar. Oleh karena itu, mari kita sebagai generasi muda, penglihatan masih sehat, pendengaran masih akurat, tubuh masih kuat, mari gerak-gerakkan semangat membaca dimulai dari diri kita sendiri, detik ini, mulai menit ini, jam ini, dan hari ini, hingga seterusnya.

Post a Comment

0 Comments