Marx, Pencetus Marxisme

Merupakan salah satu tokoh yang tak asing lagi bagi kita, khususnya para akademisi. Dia adalah Karl Hanif Marx lahir di Trier, Prusia 5 Mei 1818, dan meninggal di London , Inggris, 14 Maret 1883, pada usia 64 tahun. Dia adalah seorang filosof, sosiolog, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan Prusia..
Dalam perjalanan hidupnya, Marx terpengaruh oleh dua tokoh yang sangat fenomenal, yakni Hegel dan Ludwig A. Feurbach. Jika Hegel identik dengan dialektikanya, sedangkan Feurbach diidentikkan dengan materialismenya. Dari kedua tokoh inilah Marx memiliki dua pemikiran, yang pertama adalah materialisme dialektis, dan yang kedua adalah materialisme historis.
Sebelum kita lanjutkan, maka terlebih dahulu kita mengetahui siapakah Hegel. Hegel merupakan seorang idialis Jerman. Teori yang dikemukakan Hegel mengenai roh, roh secara subjektif ada dalam dirinya sendiri, kemudian ruh mengeluarkan dirinya menjadi objeknya dan kemudian kembali lagi. Selain itu Hegel mengemukakan perihal tesis, antitesis dan sintesis. Tesis merupakan pernyataan yang belum tentu kebenarannya. Seangkan antitesis adalah pisau penolak tesis, dan kemudian sisntetis adalah penggabungan antara keduanya, atau lebih tepatnya menjadi penengah antara keduanya.



Selain Hegel, Marx juga terpengaruh pemikiran Ludwig A. Feuerbach (Ia kebalikan dari Hegel). Ungkapannya mengenai ruh adalah “Sebenarnya yang nyata itu bukan roh, namun material manusia yang dibentuk oleh realitas”. Sedangkan bagi Hegel “Kitalah yang memproyeksikan Tuhan untuk dijadikan sandaran”. Sedangkan menurut Feuerbach agama itu memiskinkan dan mengasingkan manusia dari dirinya sendiri dan sesama. Pernyataan Feurbach ini dikritik oleh Marx. Kenapa manusia lari pada agama? Bagi Marx yang membuat manusia lari pada agama adalah bukan agama (sekunder), tapi realitas sosial (primer).
Pemikiran Marx terbagi dalam dua periode, yang pertama adalah periode Marx muda, dan yang kedua adalah periode Marx setelah hijarh ke Paris. Ketika hijrah ke Paris, Marx melakukan aksi pengkritikan sistem kapitalisme saat itu. Marx berkeinginan untuk merubah sistem kapitalisme menjadi sosialisme. Sistem kapitalisme ini memiliki dua aliran kelas, yakni kelas borjuis dan kelas proletar. Kaum borjuis adalah pemilik modal atau kaum elit. Sedangkan kaum proletar adalah orang-orang yang tidak memiliki modal, sehingga mereka menjadi buruh. Di antara kedua sistem kelas ini, kaum borjuislah yang banyak mendapat keuntungan, sedangkan kaum proletar semakin miskin. Akibat perihal inilah, Marx berusaha untuk merevolusi sistem kapitalisme ini menjadi sosialisme dengan jalan diktataor, semua kelas masyarakat disama ratakan, termasuk kepemilikan tanah.

Itulah sekilas pandang mengenai Karl Marx. Untuk selanjutnya, bisa disambung dilain kesempatan.

Post a Comment

0 Comments